Sabtu, 11 Juni 2016

Menumbuhkan Semangat Nasionalisme Sejak Dini



Merdeka! Hehe. 
Hai! Saya post contoh orasi nih. Yang ada kaitannya dengan pramuka, gitu. Semoga bermanfaat ya!

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
     Hadirin yang kami hormati dan kami banggakan. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya sehingga kita dapat hadir di acara ini. Pada acara ini kami akan menyampaikan sebuah orasi yang berjudul “Menumbuhkan Semangat Nasionalisme Sejak Dini”.
              Hadirin yang berbahagia, kita semua tahu bahwa dulu terdapat jutaan pendiri bangsa yang memiliki tekad tuk menegakkan kesatuan, menumbuhkan semangat yang kokoh bagai baja, pemilik jiwa yang berkobar-kobar tuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah yang kejam. Selain itu mereka juga menegakkan dan menerapkan 5 dasar sebagai pedoman bertingkah laku.
            Sedangkan generasi muda saat ini sudah mulai menghapus jejak-jejak pendiri bangsa. Seperti tingkat ego yang sangat tinggi. Kerusuhan hanya terjadi karena persoalan yang sepele saja dan ini telah melanda di negeri kita dan juga tak lagi menghormati kekayaan bangsa.
            Berati ini merupakan cerminan, bahwa nasionalisme kita sudah mulai pudar. Semua ini sangat berbeda dengan dahulu. Jika semangat bangsa luntur, maka siapakah yang akan menegkkan Pancasila apalagi mengamalkannya? Apakah kalian mau, nasionalisme kita sirna? Apakah kalian mau, wajah ibu pertiwi pucat tak berdaya? Apakah kalian mau, menjadi manusia tak berpancasila? Semua katakan “Tidak!. Namun kita ingat falsafah “Kridaning Taruna Manggalaning Nagari” maju mundurnya Negara ini tergantung dari sayap-sayap sang garuda. Dan kedua sayap itu merupakan perpaduan antara semua pria dan wanita. Jika keduanya kuat, maka garuda akan terbang kepuncak kejayaan. Jika salah satu sayap itu patah maka tak dapatlah terbang sama sekali.
Memang banyak faktor yang mempengaruhi jiwa semangat kebangsaan ini. Diantaranya:
  1. Faktor keluarga, faktor ini hendaknya orang tua mengajarkan anak-anaknya untuk bisa lebih tahu semua tentang negaranya.
  2.  Faktor lingkungan, dapat menciptakan pola pikir masyarakat dengan meneladani generasi pendahulu.
  3.  Faktor media, factor media sangat berpengaruh di kalangan pemuda saat ini. Karena globalisasi sekarang mudah diakses dan instan. Sehingga anak sekarang kurang kreativ dan tidak ada rasa bersolidaritas dengan teman.
                      Marilah! Kita benahi karakter sifat buruk kita tuk Bangsa Indonesia. Kita yakin bahwa kita bisa mengangkat Indonesia menjadi bangsa yang maju. Seharusnya, kita mampu menjadi “gerbang masuk” untuk semangat dalam merubah karakter anak bangsa agar lebih menjadi orang yang ksatria dan pantas memimpin negeri ini.
             Negara Indonesia menginginkan putra-putrinya memiliki karakter berbudi pekerti. Seharusnya kita disini sebagai seorang pramuka dapat memberi contoh baik pada yang lain. Karena jika sudah menjadi seorang pramuka, kita harus ingat janji TRI SATYA yang memiliki penuh makna. Yang berbunyi: 1.) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pncasila. 2.) Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat. 3.) Menepati Dasadharma. Memang, jika kita memahami isi Tri Satya sulit rasanya bagi kita semua untuk melakukannya. Tapi kita harus yakin bahwa di dunia ini tak ada yang mudah, namun tak ada yang tak mungkin. Oleh sebab itu, marilah kita merubah pikiran kita! Maka dari itu mulai sekarang jangan tanyakan apa yang diberikan ibu pertiwi pada kalian! Tapi katakana apa yang kamu berikan di hadapan sang merah putih!

Oleh: Adhi Satria Habibi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar