Kisah Nabi Yunus ini saya ambil dari kisah tauladan yang disampaikan oleh Ustadzah Oki Setiana Dewi di sebuah channel TV swasta. semoga bermanfaat. Dan mohon ingatkan bila ada yang menjanggal atau kekeliruan dari Mbak Shin.
Kali ini diceritakan kisah tentang salah seorang Nabi Allah SWT. Yaitu kisah mengenai Nabi Yunus AS. Kisah NabI Yunus AS diceritakan di dalam Al-quran Surat Yunus, Surat Al-Anbiya, dalam Surat As-saffat. Kita bisa menyimak perjalanan Nabi Yunus AS dalam surat-surat tersebut.
Kali ini diceritakan kisah tentang salah seorang Nabi Allah SWT. Yaitu kisah mengenai Nabi Yunus AS. Kisah NabI Yunus AS diceritakan di dalam Al-quran Surat Yunus, Surat Al-Anbiya, dalam Surat As-saffat. Kita bisa menyimak perjalanan Nabi Yunus AS dalam surat-surat tersebut.
Dikisahkan
Nabi Yunus AS diutus oleh Allah untuk pergi ke sebuah negeri bernama Ninawai
yang penduduknya menyembah berhala dan patung-patung. Maka ketika Nabi Yunus AS
sampai ke Negeri tersebut, Nabi Yunus terherahn-heran mengapa penduduk di sana
menyembah-nyembah meminta pertolongan, kepada patung dan berhala yang bahkan
berbicara saja tidak bisa, bahkan memberi pertolongan saja tidak bisa, bahkan
kalau ada musibah saja menghalau tidak bisa.
Maka Nabi
Yunus AS pun memerintahkan “Bukan itu, bukan itu tempat engkau menyembah wahai
penduduk Ninawai. Adalah Allah SWT yang akan memberikan engkau begitu banyak
kebaikan, begitu banyak rahmat dan kasih sayangnya, maka menyembahlah kepada
Tuhan yang satu, Allah SWT.” Nabi Yunus AS terus berhari-hari berdakwah kepada
mereka, namun penduduk Ninawai mengatakan, “Wahai Yunus, engkau ini orang dari
mana? Sudahlah janganlah engkau membawa-bawa ajaran-ajaran yang tidak kami
ketahui sebelumnya. Patung ini, berhala ini, Tuhan kami ini, telah membantu
kami banyak hal. Telah membuat Negeri Ninawai ini menjadi negeri makmur dan
subur. Karena Siapa? Karena Tuhan-tuhan kami ini, karena patung dan berhala
kami ini.” kata mereka. Nabi Yunus AS tetap terus bersabar dan senantiasa
berdakwah pelan-pelan, kembali lagi mengingatkan mereka bahwa “Bukan itu, bukan
patung, bukan berhala, tapi Allah, Dzat Yang Maha Agung, Dzat yang Maha Besar,”
Namun, justru sebaliknya mereka semakin mengolok-olok dan menghinakan Nabi
Yunus AS.
Sampai
ketika, Nabi Yunus AS merasa tidak sabar lagi menghadapi perlakuan buruk dari
mereka. Lalu Allah SWT memberitahukan kepada Nabi Yunus AS setelah tiga hari
nanti, akan ada musibah dan adzab yang akan Allah timpakan kepada seluruh
penduduk kaum Ninawai. Maka Nabi Yunus AS pun memberitahukan hal tersebut
kepada orang-orang Ninawai dan mereka tetap saja tidak percaya. Lalu dalam
keadan sangat marah, Nabi Yunus AS merasa bahwa penduduk Ninawai sangat keras
kepala. Suatu saat, Nabi Yunus kembali lagi mengingatkan “Lihat saja sebentar
lagi akan ada adzab Allah.” Kata Nabi Yunus AS.
Nabi Yunus
pergi dengan keadaan luar biasa tidak suka dengan penduduk Ninawai, sampai
akhirnya Ia sampai di tepi lautan. Kemudian ia menaiki sebuah kapal. Dadanya
masih menahan rasa amarah yang amat sangat. “Dasar orang-orang Ninawai itu, sudah
aku beri tahu tentang kebenaran, namun tidak juga mau mendenga.” Kata Nabi
Yunus AS.
Nabi
Yunus AS menaiki kapal yang berisi banyak sekali orang di kapal tersebut, dan
perjalanan di lautan, langit begitu cerah, angin berhembus dengan sepoi-sepoi,
semuanya begitu tentram dan tenang. Namun tiba-tiba, di tengah perjalan, di
lautan tersebut, mulailah terjadi bencana. Ombak yang tadinya lembut, ombak
yang tadinya halus, mendadak pada akhirnya bergulung-gulung, kemudian angin
berhembus sangat kencang, dan keadaan semuanya sangat berubah. Tiba-tiba hujan
turun begitu deras. Dan menjadikan kapal tersebut terombang-ambing2, dan orang-orang
sudah mulai panic. Mereka kemudian membuang seluruh barang-barang yang ada di
kapal karena kapal menjadi sangat berat. Kemudian mereka mengatakan “Bahwa
harus ada satu orang yang kita buang dari kapal ini, supaya kita selamat dari
bencana.” Lalu mereka mengadakan pengundian sebanyak tiga kali, untuk mengundi
siapa orang yang kira-kira harus dibuang dari kapal ini. Setelah diundi, dari
undian pertama keluarlah nama Yunus. Dan orang-orang mengatakan, “Jangan, dia
Nabi Allah! Jangan dibuang ke dalam lautan. Mari kita undi yang kedua kali.” Kata
mereka. Lalu mereka mulai mengundi lagi yang kedua kali. Lagi-lagi nama yang
keluar, yang kedua adalah Nabi Yunus AS. Orang-orang mengatakan “Jangan Nabi
Yunus, Engkau adalah Nabi Allah SWT. Kita undi lagi yang ketiga kali.” Lalu
mereka pun mengundi yang ke tiga kali. Dan lagi-lagi yang keluar namanya adalah Nabi Yunus AS.
Maka Nabi Yunus AS menyadari bahwa ialah orang yang dimaksud oleh Allah SWT
untuk dibuang ke lautan. Ia merasa, “Mungkin ini karena aku meninggalkan kaum Ninawai,”
padahal Allah SWT belum memerintahkan Nabi Yunus AS untuk meninggalkan kaum
tersebut. Maka Nabi Yunus menenangkan seluruh orang-orang yang berada dalam
kapal dan kemudian mulai membuka bajunya dan bersiap-siap untuk meloncat dari
kapal ke lautan yang sangat dalam. Ketika Nabi Yunus pada akhirnya melompat, ternyata
yang terjadi ada seekor ikan yang sangat besar yang membuka mulutnya kemudian
menangkap dengan sangat cepat tubuh dari Nabi Yunus AS.
Namun yang
terjadi kemudian adalah, Allah mentakdirkan bahwa Nabi Yunus AS tubuhnya tidak
terkoyak-koyak dalam ikan tersebut. Dalam perut ikan, Nabi Yunus AS tulangnya
masih ada, dagingnya masih ada, selama berhari-hari ia tertidur pingsan, dalam
perut ikan paus tersebut. Lalu, apa yang terjadi? Di dalam perut ikan paus itu,
Nabi Yunus AS merasakan tiga kegelapan. Kegelapan malam, kegelapan lautan, dan
kegelapan yang berada di dalam perut ikan. Ketika tersadar, kemudian Ia
memelekkan matanya, ia membuka matanya, ia menjadi tahu bahwa ia sekarang
berada dalam perut ikan. Maka yang dilakukan oleh Nabi Yunus AS adalah
senantiasa berdzikir. Lisannya berdzikir menyebut nama Allah. Ia angkat
tangannya dan mengatakan:
“Wahai Allah, tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Engkau, Wahai Allah. Maha Suci Engkau, wahai Allah. Dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim, wahai Allah.” Nabi Yunus AS, membaca doa itu terus berulang-ulang ditambah dengan dzikir-dzikir.
Nabi Yunus AS tahu bahwa hanya Allah-lah
yang mampu memberi pertolongan-pertolongan tersebut. Maka dzikir terus dikumandangkan
dan tangan terus diangkat. Nabi Yunus tahu kalau tidak berdzikir, maka Nabi
Yunus tidak akan keluar dari perut ikan tersebut. Dengan dzikir yang terus dilantunkannya,
maka Allah menghendaki dengan mulut paus yang terbuka. Dan Nabi Yunus
dimuntahkan ke sebuah daerah yang tandus panas. Nabi Yunus dalam keadaan sakit,
dalam keadaan tidak berpakaian dan dalam keadaan yang sangat lapar. Allah
jadikan ada sebuah tanaman labuh di sana dan Nabi Yunus AS pun makan labuh tersebut.
Namun, tiba-tiba tanaman labuh tersebut mendadak menjadi kering. Dan Nabi Yunus
pun menangis. Kemudian Allah menegur Nabi Yunus, “Wahai Yunus, Engkau menangis
karena tanaman labuh ini menjadi kering. Sementara engkau tidak menangis karena
engkau meninggalkan penduduk Ninawai. Penduduk yang berjumlah seratus ribu
bahkan lebih, engkau binasakan karena engkau pergi begitu saja.” Kata Allah
SWT. Lalu menyesallah Nabi Yunus AS, ia tahu bahwa ia bersalah. Tidak
sepatutnya ia meninggalkan kaum. Seharusnya ia bersabar berdakwah pada penduduk
kaum Ninawai tersebut. Maka Nabi Yunus AS kembali lagi ke penduduk Ninawai dan
kembali untuk mengingatkan mereka kepada Allah SWT.
Dan itulah
penduduk kaum Ninawai. Ketika Nabi Yunus AS datang, mereka telah beriman kepada
Allah SWT. Mereka bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya. Hingga Allah
memberi keberkahan yang sangat banyak. Dengan rizki, dengan anak-anak. Dari
kisah Nabi Yunus AS, kita mendapat pelajaran untuk senantiasa bersabar. Dari
kisah Nabi Yunus kita juga belajar, kalau ingin keluar dari permasalahan hidup, ingat ada yang namanya
dzikir untuk senantiasa melemparkan masalah kepada Allah. Allah yang memberi, dan
Allah yang senantiasa juga memberi jalan keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar