Jumat, 10 Juni 2016

KISAH NABI YUNUS AS


Kisah Nabi Yunus ini saya ambil dari kisah tauladan yang disampaikan oleh Ustadzah Oki Setiana Dewi di sebuah channel TV swasta. semoga bermanfaat. Dan mohon ingatkan bila ada yang menjanggal atau kekeliruan dari Mbak Shin.

Kali ini diceritakan kisah tentang salah seorang Nabi Allah SWT. Yaitu kisah mengenai Nabi Yunus AS. Kisah NabI Yunus AS diceritakan di dalam Al-quran Surat Yunus, Surat Al-Anbiya, dalam Surat As-saffat. Kita bisa menyimak perjalanan Nabi Yunus AS dalam surat-surat tersebut.
            Dikisahkan Nabi Yunus AS diutus oleh Allah untuk pergi ke sebuah negeri bernama Ninawai yang penduduknya menyembah berhala dan patung-patung. Maka ketika Nabi Yunus AS sampai ke Negeri tersebut, Nabi Yunus terherahn-heran mengapa penduduk di sana menyembah-nyembah meminta pertolongan, kepada patung dan berhala yang bahkan berbicara saja tidak bisa, bahkan memberi pertolongan saja tidak bisa, bahkan kalau ada musibah saja menghalau tidak bisa.
Maka Nabi Yunus AS pun memerintahkan “Bukan itu, bukan itu tempat engkau menyembah wahai penduduk Ninawai. Adalah Allah SWT yang akan memberikan engkau begitu banyak kebaikan, begitu banyak rahmat dan kasih sayangnya, maka menyembahlah kepada Tuhan yang satu, Allah SWT.” Nabi Yunus AS terus berhari-hari berdakwah kepada mereka, namun penduduk Ninawai mengatakan, “Wahai Yunus, engkau ini orang dari mana? Sudahlah janganlah engkau membawa-bawa ajaran-ajaran yang tidak kami ketahui sebelumnya. Patung ini, berhala ini, Tuhan kami ini, telah membantu kami banyak hal. Telah membuat Negeri Ninawai ini menjadi negeri makmur dan subur. Karena Siapa? Karena Tuhan-tuhan kami ini, karena patung dan berhala kami ini.” kata mereka. Nabi Yunus AS tetap terus bersabar dan senantiasa berdakwah pelan-pelan, kembali lagi mengingatkan mereka bahwa “Bukan itu, bukan patung, bukan berhala, tapi Allah, Dzat Yang Maha Agung, Dzat yang Maha Besar,” Namun, justru sebaliknya mereka semakin mengolok-olok dan menghinakan Nabi Yunus AS.
Sampai ketika, Nabi Yunus AS merasa tidak sabar lagi menghadapi perlakuan buruk dari mereka. Lalu Allah SWT memberitahukan kepada Nabi Yunus AS setelah tiga hari nanti, akan ada musibah dan adzab yang akan Allah timpakan kepada seluruh penduduk kaum Ninawai. Maka Nabi Yunus AS pun memberitahukan hal tersebut kepada orang-orang Ninawai dan mereka tetap saja tidak percaya. Lalu dalam keadan sangat marah, Nabi Yunus AS merasa bahwa penduduk Ninawai sangat keras kepala. Suatu saat, Nabi Yunus kembali lagi mengingatkan “Lihat saja sebentar lagi akan ada adzab Allah.” Kata Nabi Yunus AS.
Nabi Yunus pergi dengan keadaan luar biasa tidak suka dengan penduduk Ninawai, sampai akhirnya Ia sampai di tepi lautan. Kemudian ia menaiki sebuah kapal. Dadanya masih menahan rasa amarah yang amat sangat. “Dasar orang-orang Ninawai itu, sudah aku beri tahu tentang kebenaran, namun tidak juga mau mendenga.” Kata Nabi Yunus AS.
            Nabi Yunus AS menaiki kapal yang berisi banyak sekali orang di kapal tersebut, dan perjalanan di lautan, langit begitu cerah, angin berhembus dengan sepoi-sepoi, semuanya begitu tentram dan tenang. Namun tiba-tiba, di tengah perjalan, di lautan tersebut, mulailah terjadi bencana. Ombak yang tadinya lembut, ombak yang tadinya halus, mendadak pada akhirnya bergulung-gulung, kemudian angin berhembus sangat kencang, dan keadaan semuanya sangat berubah. Tiba-tiba hujan turun begitu deras. Dan menjadikan kapal tersebut terombang-ambing2, dan orang-orang sudah mulai panic. Mereka kemudian membuang seluruh barang-barang yang ada di kapal karena kapal menjadi sangat berat. Kemudian mereka mengatakan “Bahwa harus ada satu orang yang kita buang dari kapal ini, supaya kita selamat dari bencana.” Lalu mereka mengadakan pengundian sebanyak tiga kali, untuk mengundi siapa orang yang kira-kira harus dibuang dari kapal ini. Setelah diundi, dari undian pertama keluarlah nama Yunus. Dan orang-orang mengatakan, “Jangan, dia Nabi Allah! Jangan dibuang ke dalam  lautan. Mari kita undi yang kedua kali.” Kata mereka. Lalu mereka mulai mengundi lagi yang kedua kali. Lagi-lagi nama yang keluar, yang kedua adalah Nabi Yunus AS. Orang-orang mengatakan “Jangan Nabi Yunus, Engkau adalah Nabi Allah SWT. Kita undi lagi yang ketiga kali.” Lalu mereka pun mengundi yang ke tiga kali. Dan lagi-lagi  yang keluar namanya adalah Nabi Yunus AS. Maka Nabi Yunus AS menyadari bahwa ialah orang yang dimaksud oleh Allah SWT untuk dibuang ke lautan. Ia merasa, “Mungkin ini karena aku meninggalkan kaum Ninawai,” padahal Allah SWT belum memerintahkan Nabi Yunus AS untuk meninggalkan kaum tersebut. Maka Nabi Yunus menenangkan seluruh orang-orang yang berada dalam kapal dan kemudian mulai membuka bajunya dan bersiap-siap untuk meloncat dari kapal ke lautan yang sangat dalam. Ketika Nabi Yunus pada akhirnya melompat, ternyata yang terjadi ada seekor ikan yang sangat besar yang membuka mulutnya kemudian menangkap dengan sangat cepat tubuh dari Nabi Yunus AS.
Namun yang terjadi kemudian adalah, Allah mentakdirkan bahwa Nabi Yunus AS tubuhnya tidak terkoyak-koyak dalam ikan tersebut. Dalam perut ikan, Nabi Yunus AS tulangnya masih ada, dagingnya masih ada, selama berhari-hari ia tertidur pingsan, dalam perut ikan paus tersebut. Lalu, apa yang terjadi? Di dalam perut ikan paus itu, Nabi Yunus AS merasakan tiga kegelapan. Kegelapan malam, kegelapan lautan, dan kegelapan yang berada di dalam perut ikan. Ketika tersadar, kemudian Ia memelekkan matanya, ia membuka matanya, ia menjadi tahu bahwa ia sekarang berada dalam perut ikan. Maka yang dilakukan oleh Nabi Yunus AS adalah senantiasa berdzikir. Lisannya berdzikir menyebut nama Allah. Ia angkat tangannya dan mengatakan:
 
“Wahai Allah, tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Engkau, Wahai Allah. Maha Suci Engkau, wahai Allah. Dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim, wahai Allah.” Nabi Yunus AS, membaca doa itu terus  berulang-ulang ditambah dengan dzikir-dzikir.
 Nabi Yunus AS tahu bahwa hanya Allah-lah yang mampu memberi pertolongan-pertolongan tersebut. Maka dzikir terus dikumandangkan dan tangan terus diangkat. Nabi Yunus tahu kalau tidak berdzikir, maka Nabi Yunus tidak akan keluar dari perut ikan tersebut. Dengan dzikir yang terus dilantunkannya, maka Allah menghendaki dengan mulut paus yang terbuka. Dan Nabi Yunus dimuntahkan ke sebuah daerah yang tandus panas. Nabi Yunus dalam keadaan sakit, dalam keadaan tidak berpakaian dan dalam keadaan yang sangat lapar. Allah jadikan ada sebuah tanaman labuh di sana dan Nabi Yunus AS pun makan labuh tersebut. Namun, tiba-tiba tanaman labuh tersebut mendadak menjadi kering. Dan Nabi Yunus pun menangis. Kemudian Allah menegur Nabi Yunus, “Wahai Yunus, Engkau menangis karena tanaman labuh ini menjadi kering. Sementara engkau tidak menangis karena engkau meninggalkan penduduk Ninawai. Penduduk yang berjumlah seratus ribu bahkan lebih, engkau binasakan karena engkau pergi begitu saja.” Kata Allah SWT. Lalu menyesallah Nabi Yunus AS, ia tahu bahwa ia bersalah. Tidak sepatutnya ia meninggalkan kaum. Seharusnya ia bersabar berdakwah pada penduduk kaum Ninawai tersebut. Maka Nabi Yunus AS kembali lagi ke penduduk Ninawai dan kembali untuk mengingatkan mereka kepada Allah SWT.
Dan itulah penduduk kaum Ninawai. Ketika Nabi Yunus AS datang, mereka telah beriman kepada Allah SWT. Mereka bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya. Hingga Allah memberi keberkahan yang sangat banyak. Dengan rizki, dengan anak-anak. Dari kisah Nabi Yunus AS, kita mendapat pelajaran untuk senantiasa bersabar. Dari kisah Nabi Yunus kita juga belajar, kalau ingin keluar dari  permasalahan hidup, ingat ada yang namanya dzikir untuk senantiasa melemparkan masalah kepada Allah. Allah yang memberi, dan Allah yang senantiasa juga memberi jalan keluar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar